Keindahan dunia hanyalah semu belaka. Tapi anehnya, banyak manusia yang terpedaya olehnya. Sampai-sampai orang yang salik pun merasa tertipu, bahwa langkahnya untuk menuju kepada Allah telah sampai, padahal sesungguhnya belum.
Berbagi dengan Hati, Setia Membangun Negeri. Kelahiran, Nasab dan Masa Kecil Syekh Abil Hasan Asy Syadzily Asy Syekh al Imam al Quthub al Ghouts Sayyidina Asy Syarif Abul Hasan Ali asy Syadzily al Hasani bin Abdullah bin Abdul Jabbar, terlahir dari rahim sang ibu di sebuah desa bernama Ghomaroh, tidak jauh dari kota Saptah, negeri Maghrib al Aqsho atau Marokko, Afrika Utara bagian ujung paling
Semakin dekat langkahnya menuju Allah, maka akan semakin terjal dan buas pula kesulitan hidup yang dialami. Seorang Wali besar kelahiran Maghreb, Maroko, yakni Syekh Abu Al-Hasan Al-Syadzili (1196-1258 M) masyhur dengan tarekat Syadziliyah yang dinisbahkan pada namanya. Ulama Sufi yang bernama asli Ali ini merupakan keturunan Rasulullah SAW
Sedangakan Asy-Syadzili merujuk pada nama sebuah daerah di Afrika tepatnya di negara Tunesia dengan nama kota Syadzilah. Syekh Abul Hasan Asy Syadzili memiliki nasab yang langsung tersambung kepada Nabi Muhammad Saw, golongan As-sayyid Al-Habib. Beliau lahir pada tahun 593 Hijriyyah atau 1196 Masehi.
WASIAT INDAH IMAM ASY SYAZALI Al-Qutub ar-Rabbani al-'Arif al-Wali al-Imam al-Muhaqqiq Sayyid Abul Hasan Ali asy-Syazuli al-Hasani (593H-656H) radhiyallahu 'anhu, pengasas Tariqat Syazuliyyah berkata: 1) Tasawuf itu ialah melatih jiwa di atas dasar perhambaan serta mengembalikannya (supaya tunduk) kepada hukum-hakam Ketuhanan.
Ketika mencari rezeki, selain ikhtiyar lahiriah, sebaiknya juga dibarengi dengan ikhtiyar batin, mengamalkan wirid-wirid yang sudah diajarkan para kekasih Allah. Salah satunya adalah wirid dari Syekh Abu Hasan asy-Syadzili, seorang wali Quthub pendiri Thariqah Syadziliyah. Dalam kitabnya yang berjudul as-Sir al-Jalil (Rahasia Agung), pada bab
.
nasihat syekh abul hasan asy syadzili