Khadijah Popularitas: tahun 2008 Panggilan: Khadijah Keterangan Khadijah adalah nama populer untuk anak Perempuan. Nama Khadijah paling cocok untuk nama tengah.Misal seperti Siti Khadijah, Siti Khadijah, Syaira Khadijah, Adinda Khadijah, Princes Khadijah, dll Nama ini di indonesia paling banyak ada di kota Medan, Jakarta, Padang, Pangkep, Martapura. Dikutipdari encyclopedia britannica, siti khadijah dikatakan memiliki karakter mulia dan tegas. Beli aneka produk mukena siti khadijah online terlengkap dengan harga grosir. Kata mutiara islam dan kata bijak hamzah yusuf. Dari keluarga mana? dari keluarga bani hasyim, keluarga terhormat, kata waraqah dengan nada menghibur. Katabijak mengenai kesederhanaan tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi wanita, tetapi juga pria. Ungkapan itu mengandung nasihat agar para pria lebih menghargai wanitanya, terlebih istrinya yang setia menjaga dan memelihara dirinya beserta anak-anaknya. 9. Pancaran Kecantikan. Kecantikan seorang wanita itu terlihat dari tutur katanya Caranyaberagam salah satunya dengan membaca kata-kata bijak dari tokoh terkenal. Berikut kata-kata wanita tegar dengan pesan bijaksana. Contoh wanita tegar dalam Islam yaitu Siti Khadijah. 1000 Kata Kata Muslimah Bijak Keren Lucu Kekinian Terbaru. Dan lebih cantik lagi bila seorang wanita memiliki hati yang baik. Maka dari itu terkadang Diantara kisah duka tentang kepergian panutan kaum muslim adalah kepergian Siti Khadijah, Fatimah, Aisyah, dan Ali bin Abi Thalib. Sayyidina Muhammad kemudian membaca surat yang berawal dari kata : Iqro', yang berarti :"Bacalah". Sikap tenang dan bijak ditampakkan oleh Sayyidah Khadijah untuk menghilangkan ketakutan dan kepanikan KataMutiara Aisyah Tentang Dirinya. Aku adalah Aisyah di masa-masa sulit. Aku tak pernah merasakan pernikahan lagi selama masa-masa hijrah. Hari pernikahanku yang sebenarnya adalah hari wafatku, hari ketika aku bertemu dengan rahmat seluruh alam, Rasulullah, orang yang aku cintai. Aku bersaksi pada perintah Allah, kenangan Rasulullah, wasiat . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ".....Demi Allah, selama 25 tahun sayamenikah dengan Khadijah, tak ada satu patah kata pun yang melukai hati saya, tak ada satu tingkah pun yang membuat saya kecewa,”-Muhammad saw. pernah mengalami kesedihan teramat dalam. Masa itu dikenal dengan “tahun kesedihan”. Salah satu penyebabnya ialah berpulang istri tercinta, Sayidah Siti Khadijah ra. Bagi Rasulullah Muhammad saw. tak ada satu pun wanita di muka bumi ini yang dapat menandingi kemuliaan hati dan jiwa Khadijah binti seorang wanita mulia di jazirah Arab. Ia bukan hanya cantik dan cerdas, tapi juga kaya raya. Budi pekerti Khadijah terkenal luas di tanah Arab. Kaum Quraisy menjulukinya at-thahira wanita suci’. Sejarah pun mencatat Khadijah sebagai ratu Quraisy. Namun, perempuan kelahiran tahun 63 sebelum Hijriah ini tidak sungkan menghabiskan seluruh kekayaan yang dimilikinya untuk perjuangan Rasulullah. Sejak ia memiliki segalanya hingga ia tidak memiliki apa-apa, Khadijah tetap setia mendampingi Rasul. Hingga akhir hayatnya, tidak sekali pun Khadijah pernah membuat Rasul wanita zaman sekarang, menyambut suami pulang setidaknya dengan pertanyaan, “Dari mana, Bang?” Jika suami sudah menjawab, cenderung pula si istri menyodorkan pertanyaan “Dapat apa?” atau “Jumpa siapa?” Namun, tidak demikian dengan Khadijah. Ia selalu memposisikan diri sebagai makmum bagi Rasul. Tidak pernah sekali jua ia menyambut kepulangan Rasul dengan pertanyaan seperti itu sampai Rasul sendiri yang menjelaskan dirinya pulang dari kali sepulang dari Gua Hira kala menerima wahyu pertama, Rasulullah sampai ke rumah dengan tubuh gemetar. Ia langsung minta diselimuti oleh Khadijah. Dengan tenang Khadijah menyelimut suaminya. Ia selimuti Rasulullah dengan kelembutan. Ia beri kehangatan pada suaminya. Setelah yakin Rasulullah merasa nyaman, barulah Khadijah bertanya, “Ada apa suamiku?” suaranya pelan dan pun mengisahkan pertemuannya dengan sesosok putih di Gua Hira. Sebuah kisah yang mestinya belum dapat diterima logika manusia biasa. Muhammad berkata, ada sesosok putih yang datang mendekapnya, lalu memerintahkan “Iqra..iqra..” Tak ada saksi kala itu. Namun, Khadijah tidak pernah membantah kisah tersebut. Ia langsung membenarkan perkataan Rasul. Bahkan, Khadijah memberikan statemen menyamankan hati Rasul.“Demi Allah, tidak mungkin engkau akan disia-siakan dengan peristiwa ini. Engkau adalah manusia yang sangat memuliakan tamu,” ujar Khadijah. “Nanti kita akan ke tempat saudaraku, Waraqah bin Naufal, menanyakan peristiwa ini, karena dia adalah seorang ahli kitab.”Begitulah cara Khadijah mendampingi suaminya. Susah senang, ia selalu ada bagi Rasul. Ia selalu memotivasi suaminya. Tidak salah jika di hati Rasul selalu ada nama Siti Khadijah, kendati perempuan suci itu telah tiada. Hal inilah yang membuat Aisyah binti Abu Bakar diketahui, Aisyah adalah istri Rasulullah yang paling muda. Dikisahkan bahwa Aisyah memiliki paras yang cantik hingga Rasul memanggilnya dengan Humaira. Namun, Aisyah mengaku cemburu pada Khadijah. “Jika ada seorang wanita yang paling aku cemburui, ialah Khadijah, padahal aku tidak pernah bertemu dengan dia.”Bayangkan, Aisyah tidak pernah bertemu dengan Khadijah, sebab Rasul menikahi Aisyah setelah Khadijah wafat. Namun, karena di mulut Rasul selalu terucap nama Khadijah, rasa manusiawi cemburunya seorang perempuan muncul di hati kali, Rasul sedang tertidur di pangkuan Aisyah. Saat terjaga, ia memanggil nama Khadijah. Sebagai manusia biasa, wajar Aisyah cemburu. Begitulah mulianya Khadijah bagi Rasul. Meskipun Khadijah sudah wafat dan Rasul sedang tertidur di pangkuan wanita muda, tapi ia tetap mengenang Khadijah. mungkinkah istri zaman sekarang akan dikenang suaminya seperti Khadijah?Suatu hari Aisyah berkata pada Rasulullah, “Ya Rasulullah, jika engkau punya kambing, lalu ada dua taman, satu taman masih hijau rumputnya dan belum pernah dimakan oleh kambing mana pun. Satunya lagi taman yang sudah pernah diinjak-injak oleh kambing lain, kemana engkau akan menggembalakan kambing-kambingmu?”Ini adalah sebuah bahasa kinayah dari Aisyah, saat mencoba membandingkan dirinya dengan Khadijah di hadapan Rasulullah. Mendengar pertanyaan itu, Rasul menjawab, “Tentu ke taman yang masih hijau.”“Nah, bukankah Allah telah memberimu ganti seorang istri yang jauh lebih muda dibanding wanita tua itu?” ujar Aisyah kemudian. Ini adalah sifat manusiawi cemburunya seorang ini, Rasulullah memberikan sebuah jawaban tegas. Ini pula jawaban final tentang sosok Khadijah bagi Rasulullah. “Wallahi... demi Allah, tidak pernah Allah menggantikan kepadaku istri yang lebih baik daripada Khadijah. Dialah wanita yang pertama beriman kepadaku di saat orang-orang masih kafir; dialah yang membenarkan aku di saat orang-orang mendustakan aku; dialah yang memberikan semua hartanya kepadaku; dan darinya aku memperoleh keturunan.”Empat alasan ini membuat Aisyah terdiam. Ia sadar, empat hal itu belum tentu mampu ia lakukan. Namun, Khadijah telah sebab, Khadijah selalu menduduki posisi nomor satu di hati Rasulullah. Saat Rasul menghadapi berbagai rintangan dalam berdakwah, tidak pernah Khadijah sekali pun berpaling. Bahkan, untuk mengecewakan hati Rasul saja, sekali pun tidak pernah. Apalagi sampai mengeluarkan kata-kata dengan setia mendampingi Rasul hingga akhir hayatnya. Khadijah wafat di usia 60 tahun. Sejak itulah hati Rasul mengalami guncangan dahsyat. Siangnya terasa gelap. Malam apatah lagi. Hingga suatu hari dia dihampiri Abu Bakar. “Ya Rasulullah, tidak ada satu wanita pun di jazirah Arab ini yang menolak jika engkau meminangnya.”“Saya tahu masih banyak wanita yang lebih muda daripada Khadijah, tapi demi Allah selama 25 tahun saya menikah dengan Khadijah, tak ada satu patah kata pun yang melukai hati saya, tidak ada satu tingkah pun yang membuat saya kecewa,” ujar posisi Khadijah di hati Rasulullah hingga ia mengalami “tahun kesedihan” sejak ditinggal Khadijah. Kesedihan hebat sepeninggalan Khadijah, membuat malaikat Jibril angkat suara. “Berkata Jibril, ya Rasulullah, sampaikan salam dari Allah dan dariku kepada Khadijah. Dan beritahukanlah dia rumahnya di syurga terbuat dari mutiara...” Muslim.Wahai para istri, wahai para ibu, jadilah Khadijah bagi suami-suamimu, yang kelak akan dikenang sepanjang hayatnya meskipun engkau telah tiada. Berilah suamimu suara yang lembut, tutur kata yang pelan, dan percayakan posisinya sebagai imam. Pepatah mengatakan, hancurnya sebuah keluarga kemungkinan besar karena lidah perempuan. “Musabab mulut, bulu basah; musabab lidah, badan binasa.” Semoga menginspirasi![]Oleh Herman RN Lihat Humaniora Selengkapnya

kata mutiara dari siti khadijah