Olehkarena itu saya mencoba untuk mencari tahu dari berbagai macam sumber mengenai silsilah keturunan keluarga di Madura. Setelah mencari informasi kepada kerabat yang dituakan atau pada tokoh masyarakat, akhirnya kami menemukan beberapa istilah yang tengah kami cari, yaitu istilah dalam urutan silsilah keturunan keluarga di Madura. Pada1807, Pemerintah Kabupaten Wiroto dihapus oleh kolonial Belanda dan masuk dalam wilayah Kabupaten Pekalongan. Raden Jayengorono I mempunyai nama asli Raden Bagus Sutekno (Sayyid Qosim). (bujuk azimat) tanjung bumi bngklan madura pa benar dari sayyid muhammad (jayeng rono II) Balas Hapus. SEJARAH SILSILAH SUNAN NUR DI SENDANG 1 Silsilah Sunan Kalijaga keluaran Yayasan Sunan Kalijaga Kadilangu Demak anggota dari Perhimpunan Pemangku Makam Auliya' se-Jawa (PPMA), tanpa mengurangi rasa hormat silsilah versi ini belum lengkap, namun amat berharga sebagai acuan dasar jalur leluhur Al-Abbas ke Sunan Kalijaga dan para Bupati Tuban pada masa-masa awal. 2. Dalamsilsilah yang disusun oleh Tadjul Arifn, Bujuk Rahwan merupakan putra dari Kiai Andasmana. Sedangkan Kiai Andasmana putra dari pangeran Nataprojo alias Bukabu (Sumenep 1339 - 1348) . Jika dirunut ke atas maka akan bertemu pada Arya Bangah / Wirajaya , Adipati Sumenep 1292-1301 da n Sunan Kudus. Silsilah Perjuangan dan Keteladanan Sunan Ampel. September 03, 2020. Sunan Ampel, dikenal dengan Raden Rahmat, nama aslinya Sayid Ali Rahmatullah, ayahnya bernama Syaikh Ibrahim As-Samarqandi, seorang ulama asal Samarkand, Asia Tengah. Ibunya seorang putri raja bernama Candrawulan dari kerajaan Campa, Kamboja. SilsilahSunan Gresik. Dilansir dari laman UIN Malang, nama asli Sunan Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim namun juga dikenal dengan sebutan Makhdum Ibrahim Al-Samarqandi. Ayah Sunan Gresik bernama Barakat Zainul Alam, seorang ulama besar dari Maghrib atau Maroko, Afrika Utara. Inilah sebabnya Sunan Gresik mendapat sebutan Syekh Maghribi ya . Bany Itsbat Bani Isbat adalah anak cucu keturunan Kyai Itsbat, pendiri Pesantren Banyuanyar Pameksan Madura, yang memiliki organisasi bernama FSBI Forum Silaturrahmi Bany Itsbat. Tentang Forum Silaturahmi Bany Itsbat FSBI adalah organisasi komunitas yang anggotanya terdiri dari anak cucu keturunan Kyai Itsbat yang di Madura lebih dikenal dengan sebutan Bujuk Isbat Itsbat. Keluarga besar Bany Itsbat saat ini terdiri dari sejumlah besar ulama yang mengasuh sejumlah pesantren. Mereka umumnya membuka pesantren di kawasan Jawa Timur terutama Madura, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, dan Malang. Selain menjadi ulama pengasuh pesantren, tidak sedikit dari keluarga Bani Isbat yang menjadi pejabat eksekutif, politisi partai, anggota DPR, dosen, guru dan wiraswasta. Pendiri dan seluruh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang termasuk keluarga besar Bany Itsbat Bani Isbat dan anggota FSBI. Pesantren lain yang termasuk dari kalangan Bany Itsbat meliputi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan, Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar Pamekasan, Pondok Pesantren Bulugading, Jember, Pondok Pesantren Tempurejo Temporan Jember, Ponpes Nurul Abror Banyuwangi, dan lain-lain. DAFTAR ISI Silsilah Bany Itsbat dari Jalur Sunan Ampel Silsilah Bany Itsbat dari Jalur Sunan Giri Silsilah Kyai Isbat Ke Atas Kegiatan FSBI Kantor Pusat FSBI Bany Itsbat Bani Isbat dan FSBI Putra Kyai Isbat Kyai Nasruddin Bany Nashruddin Kyai Abdul Ghoni Bany Abdul Ghoni Kyai Abdul Hamid Bany Abdul Hamid Kyai Abdullah Bany Abdullah Anak Cucu Kyai Isbat Bany Itsbat Tip untuk mencari, tekan CTRL dan F sekaligus. Ketik nama yg dicari di kotak yang tersedia -> klik Next. SILSILAH BANI ITSBAT DARI JALUR SUNAN AMPEL Sunan Ampel versi KH. Hasan Basyri Hasyim Purwoharjo Puger Jember Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam 1. Fatimah Az Zahrah 2. Sayyidina Husain 3. Ali Zainal Abidin 4. Muhammad Al Baqir 5. Ja’far Ash Shadiq 6. Ali Uraidhi 7. Muhammad An Naqib 8. Isa Ar Rumi 9. Ahmad Al Muhajir 10. Ubaidullah 11. Alawi Awwal 12. Muhammad Shahibus Saumi’ah 13. Alawi Ats Tsani 14. Ali Khali’ Qasam 15. Muhammad Shahib Mirbath 16. Alawi Ammil Faqih 17. Abdul Malik Al Muhajir 18. Abdullah Khan 19. Ahmad Jalaluddin Khan Syeik Jumadil Qubro 20. Ibrahim Asmora Sunan Maulana Malik Ibrahim 21. Sayyid Ahmad Rahmatillah 22. Raden Rahmat Sunan Ampel 23. Qosim 24. Kyai Muhammad Khatib Suami Nyai Gede Kedaton 25. Zainal Abidin Bhuju’ Cendana Bangkalan 26. Nyai Aminah Nyai Lembung Tanah Mira 27. Bhuju’ Agung Toronan 28. Nyai Embu’ Toronan 29. Kyai Hasan 30. Kyai Ishaq 31. Kyai Itsbat SILSILAH BANI ITSBAT DARI JALUR SUNAN GIRI Sunan Giri Berdasarkan pada analisa KH. Ahmad Sa’id Bulugading Bangsalsari Jember Dan Hasil Cek Silang Data Dengan Keluarga Alm. Kh. Hafidz Dz Nogosari Rambipuji Jember Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam 1. Fatimah Az Zahrah 2. Sayyidina Husain 3. Ali Zainal Abidin 4. Muhammad Al Baqir 5. Ja’far Ash Shadiq 6. Ali Uraidhi 7. Muhammad An Naqib 8. Isa Ar Rumi 9. Ahmad Al Muhajir 10. Ubaidullah 11. Alawi Awwal 12. Muhammad 13. Ali Khali’ Qasam 14. Muhammad Shahib Mirbath 15. Alawi Ammil Faqih 16. Abdul Malik Al Muhajir 17. Abdullah Khan 18. Ahmad Jalaluddin Khan 19. Jamaluddin Akbar Al Husaini 20. Ibrahim Asmuro 21. Maulana Ishaq 22. Ainul Yaqin Sunan Giri Sumber; Ulama Pembawa Islam Di Indonesia Dan Sekitarnya, Drg. H. M. Syamsu As. Lentera Hal; 65 23. Panembahan Kulon 24. Nyai Gede Kedaton Istri Kyai Muhammmad Khatib 25. Zainal Abidin Bhuju’ Cendana Bangkalan 26. Nyai Amina Nyai Lembung Tanah Mira 27. Bhuju’ Agung Toronan 28. Nyai Embu’ Toronan 29. Kyai Hasan 30. Kyai Ishaq 31. Kyai Itsbat SILSILAH KYAI ISBAT KE ATAS 0. Kyai Itsbat bin 1. Kyai Ishaq bin 2. Kyai Hasan bin 3. Nyai Ambuk binti 4. Bujuk Agung Toronan bin 5. Nyai Lambung binti 6. Zainal Abidin, Kyai Agung Cendana Candenah bin 7. Nyai Gede Kedaton binti 8. Panembahan Kulon bin 9. Raden Ainul Yaqin, Sunan Giri *** GARIS NASAB BUJUK ITSBAT KE ATAS Ada dua versi garis nasab ke atas dari Bujuk Itsbat yang berhasil kami dapatkan, yaitu 1 Berasal dari data pada KH. Hasan Bashry Hasyim, Kasiyan timur Puger Jember sbb. Kyai Itsbat / Kyai Ishaq / Kyai Hasan / Nyai Embuk, Toronan / Bujuk Agung Toronan / Nyai Lembung, Nyai Aminah, Tanamira Laok / Zainal Abidin, Cendana Bangkalan / Muhammad Khatib / Kyai Musa / Qosim, Sunan Drajad / Raden Rahmat, Sunan Ampel. 2 Berasal hasil cek silang data dari KH. A. Sa’id Bulugading dengan data yang ada pada Keluarga KH. Hafidz Nogosari Rambipuji, sbb. Kyai Itsbat / Kyai Ishaq / Kyai Hasan / Nyai Embuk, Toronan / Bujuk Agung Toronan / Nyai Lembung, Nyai Aminah, Tanamira Laok / Zainal Abidin, Cendana Bangkalan / Nyai Gede Kedaton / Panembahan Kulon / Raden Ainul Yaqin, Sunan Giri. Catatan Kyai Muhammad Khotib menikah dengan Nyai Gede Kedaton. Bujuk Itsbat dimakamkan di Astah pesarean, pemakaman PP. Banyuanyar Palengaan Pamekasan Madura, demikian info yang kami terima dari KH. Muhammad Rofi’i Baidlawi PP. al-Hamidy Banyuanyar timur Palengaan Pamekasan Madura. Sumber KEGIATAN FSBI BANY ITSBAT Komunitas FSBI Bany Itsbat secara rutin mengadakan pertemuan setiap tahun yang biasanya diadakan pada pertengahan bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid. Dalam setiap pertemuan, setiap anggota biasanya mendaftarkan keluarga baru mereka untuk dicatat oleh ketua organisasi. Agenda lain dari Bany Itsbat adalah memberi bantuan beasiswa kepada anggota Bani Isbat yang kurang mampu yang dananya diperoleh dari sumbangan para anggota Bany Itsbat. KANTOR PUSAT FSBI BANY ITSBAT Komunitas FSBI Bany Itsbat berpusat di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Bulugading Jember. Sebuah pesantren yang diasuh oleh KH. Baidhowi Said beliau sekaligus sebagai ketua FSBI. Bagi keluarga besar Bany Itsbat yang namanya belum tercatat di daftar nama di bawah, silahkan mendaftarkan diri ke Pesantren Bustanul Ulum Jember agar datanya dapat diupdate dan diperbarui pada penerbitan Buku Silsilah Bany Itsbat pada penerbitan berikutnya. Lebih detail tentang Pesantren Bustanul Ulum Jember. Apabila ada tambahan dan/atau koreksi silahkan menulis di kotak komentar atau kirim email ke alkhoirot atau info PUTRA KYAI ITSBAT Klik pada nama untuk melihat rincian silsilah ke bawah anak cucu cicit dst wafat muda wafat muda Kyai Nasruddin Kyai Abdul Ghoni Kyai Abdul Hamid Kyai Abdullah Kyai Arif wafat muda wafat muda ANAK-CUCU KYAI ISBAT KYAI NASHRUDDIN BANY NASRUDDIN Kyai Nashruddin adalah putra ketiga Kyai Itsbat. Kyai Nasruddin bin Itsbat menikah dengan Nyai Hamidah. Dari pernikahan tersebut beliau memiliki enam putera yaitu Nyai Solihah yang menikah dengan Kyai Zainal Abidin Perajan, Nyai Malihah yang menikah dengan Kyai Hasan/Luqman Batuampar, Kyai Muhammad Bakry Banyuayu, Kyai Muhammad Sirajuddin Betet, Nyai Halimah Toronan Bere’leke, Kyai Badruddin Panyepen. Anak cucu keturunan Kyai Nashruddin Bani Nasruddin adalah dalam format shortlist sebagai berikut Nyai Solihah + Zainal Abidin, Perajan Nyai Rohimah Nyai Atiyyah Nyai Malihah + Kyai Hasan/Luqman, Batuampar Pamekasan Nyai Badi’ah Nyai Imah Nyai Minah Nyai Khotimah Kyai Muhammad Bakry, Banyuayu Pamekasan Kyai Mansur Kyai Abdurrohman R. Jamali wafat muda R. Anwar wafat muda Nyai Salamah, Toronan Nyai Syamsiyah, Banyuayu Kyai Muhammad Sirajuddin, Betet Pamekasan Nyai Marwiyyah Kyai Zuhri, Banyuputih Lumajang Kyai Fadhal, Polagan Kyai Hifni, Betet Pamekasan Nyai Halimah, Toronan Bere’leke Pamekasan Kyai Ahmad Baidhowi, Toronan Berekleke Kyai Abdul Muin Nyai Maftuhah Kyai Asy’ari Kyai Badruddin, Panyepen Pamekasan Kyai Abdul Mu’ti Kyai Moh. Soleh R. Muhammad Mursyid Nyai Hudzaifah Nyai Mahbubah Kyai Mudassir, Panyeppen Pamekasan KYAI ABDUL GHONI BIN ITSBAT Kyai Abdul Ghoni bin Itsbat adalah putera keempat dari Kyai Itsbat. Beliau menikah dengan putrinya Kyai Gedungsari Besuk Probolinggo tidak diketahui siapa namanya. Dari pernikahan tersebut pasangan ini memiliki 5 putera yaitu a Nyai Halimah yang menikah dengan Abdul Hamid / Asri / Ishaq, Gedungsari Besuk Probolinggo, b Kyai Maksum, Besuk; c Bindereh .. wafat muda, Jember; d Bindereh .. wafat muda, Jember; e Kyai Azhari, Bulugading Jember. Berikut rinciannya dalam ordered list Nyai Halimah + Abdul Hamid/Asri/Ishaq, Gedungsari Besuk Probolinggo Bindereh Sirojuddin wafat muda Bindereh Rosyid wafat muda Kyai Syamsuddin, Besuk Bindereh Mursyid Kyai Maksum, Besuk Nyai Aidah, Probolinggo Nyai Murtafi’ah, Sumberbaru Jember Nyai Hasimah wafat muda Kyai Zaini, Probolinggo Nyai Jam’ani, Besuk Probolinggo Nyai Sahlah, Besuk Probolinggo Bindereh .. wafat muda, Jember Bindereh .. wafat muda, Jember Kyai Azhari, Bulugading Jember Kyai Ahmad Said, Bulugading Jember Nyai Jumanah, Puger Jember Kyai Ahmad Rofiqi, Bulugading Jember Nyai Rofiqoh Hanak wafat muda Kyai Ahmad Baidlowi, Bulugading Jember Nyai Rif’ati, Besuk Probolinggo Nyai Salma, Kayumanis Pamekasan Nyai Hasanah wafat muda Kyai Hasan Soleh Nyai Salimah Kyai Kholil, Jember Nyai Nafisah, Jember Nyai Nur Halimah, Pamekasan Lora Muallim wafat muda Kyai Abdul Hamid bin Itsbat KYAI ABDUL HAMID BIN ITSBAT BANI ABDUL HAMID Kyai Abdul Hamid bin Itsbat adalah putera kelima Kyai Itsbat. Beliau memiliki 7 putra dan putri yaitu a Nyai Salma yang menikah dengan Kyai Zayyadi, Pamekasan Madura, b Kyai Abdul Majid, Bata-bata Pamekasan, c Nyai Ruqoyyah yang menikah dengan KH Bashrowi, Kayumanis Pamekasan, d Kyai Abdul Aziz, Temporejo Temporan, Jember, e Nyai Juwairiyah, Bulugading, Bangsalsari Jember, f Nyai Syafi’ah / Hamidah, Beringin Pamekasan, g Kyai Baidlowi, Banyuanyar Pamekasan. Nyai Salma + KH Zayyadi, Pamekasan Madura Nyai Rosyidah, Sumbergayam, Pamekasan KH. Husnan, Bondowoso Nyai Masfarah Nyai Najiyyah Nyai Hasanah KH. Lutfi Nyai Halimah, Sumberbatu Pamekasan Nyai Halimah, Banyusari KH. Abdul Adzim, Sumberbatu Pamekasan Nyai Alawiyah + KH. Abdul Latif, Pakis, Pamekasan Nyai Salamah Nyai Sakinah KH. Ahmad Zahid Nyai Sa’adah, Sumberumbul Pamekasan Kyai Abdul Jalil Kyai Salim KHM. Syamsul Arifin, PP Banyuanyar Pamekasan Nyai Salma Muhammad Hasbulloh Ruqoyyah Rofi’i Husain Juwairiyah Naqiyyah Solahuddin Al Ayyubi Iffatul Afifah Nyai Himayah Nyai Nafi’ah + KH. Zaini Mun’im, PP Nurul Jadid Paiton Nyai Aisyah KH. M. Hasyim KH. Abdul Wahid KH. Fadhlur Rohman KH. Zuhri KH. Abdul Haq KH. Nur Khotim Nyai Salimah + KH. Bashiruddin, Sumbersari Pamekasan Nyai Ruqoyyah Kyai Muhammad Tajuddin, Muncar Banyuwangi Nyai Fatimah KH. M. Hasani, Muncar Banyuwangi Nyai Mas’adah, Genteng Banyuwangi KH. Syamsul Arifin KH. Abdul Hamid, Muncar Banyuwangi KH. Kholil, Muncar Banyuwangi Kyai Ahmad Mahfudz + Nyai Tuhfah, PP Bata-bata Pamekasan Abdul Wafi KH. Abdul Hamid, PP Bata-bata Pamekasan Nyai Hasbiyah, PP Nurul Abror Banyuwangi KH. Abdul Bayan, Palduding Pamekasan Nyai Zakiyyah/Ruqoyyah, Akor Pamekasan KH. Abdul Qadir, Kadur Sampang R. Abdul Majid, Bata-bata KH. Abdul Hayy wafat sebelum nikah KH. Syamsul Arifin wafat sebelum nikah Nyai Hafsoh + KH. Muhammad Toha, PP Al-Falah Sumbergayam, Pamekasan Nyai Mardhiyah Nyai Rohimah Kyai Hasan Kyai Hifni Nyai Juwairiyah Kyai Afifuddin Nyai Syadidah Nyai Zaubaidiyah Kyai Syuhud + Ny. Hj. Masluhah Muzakky PP Al-Khoirot Malang KH. Amin Hasan Jauharoh wafat muda Hj. Bisyaroh Hj. Lutfiyah Hj. Faizah Ahmad Fatih Syuhud H. Ja’far Sodiq M. Hamidurrohman Hj. Khotimatul Husna HM. Humaidi Kyai Salim, Ponpes Madukawan, Pamekasan Kyai Abdul Majid bin Abdul Hamid Itsbat Bata-bata Kyai Abdul Majid, Bata-bata Pamekasan Kyai Abdul Hamid Baqir, Banyuanyar Nyai Tuhfah, Bata-bata Kyai Abdul Qadir, Bata-bata Nyai Ruqoyyah + KH Bashrowi, Kayumanis Pamekasan Nyai Badriyah Kyai Saifullah, Sumberduko Nyai Hafidhah, Timursumber KH. Muhammad Anshar, Silo, Jember Nyai Saudah, Pakong, Pamekasan Nyai Asiyah, Blumbungan, Pamekasan Kyai Fathurrosyid, Tanggul, Jember. Kyai Imamuddin atau Karimullah wafat muda Nyai Maimunah, Sumberanyar, Tlanakan Kyai Khozin, Kayumanis, Pamekasan Kyai Syamsuddin, Kayumanis, Pamekasan. Nyai Asma’+ Kyai Suyuthi Dahlan, Panempan Pamekasan. Kyai Munif, Pamekasan Nyai Sa’adah, Pamekasan KH. Zainal Ali, PP Al-Khoirot Malang Kyai Saiful Hukama’, Pamekasan Kyai Abdul Hamid, Pamekasan Nyai Fatimah, Pameksan Nyai Mahbubah, Pamekasan Nyai Nadhifah / Syarifah, Pamekasan Kyai Abdul Aziz, Temporejo Temporan, Jember Nyai Juwairiyah, Bulugading, Bangsalsari Jember Nyai Syafi’ah / Hamidah, Beringin Pamekasan Kyai Baidlowi, Banyuanyar Pamekasan KYAI ABDULLAH BANI ABDULLAH Nyai Anom Banyuayu, Pameksan + Muhammad Bakri Nasruddin Tidak diketahui namanya SUMBER Bahan untuk membuat daftar silsilah ini diambil dari buku Silsilah Katoronan Bujuk Itsbat oleh KHR. Ahmad Sa’id Bulugading, Bangsalsari, Jember. Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Beliau adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang. Nama Sunan Bonang diduga adalah Bong Ang sesuai nama marga Bong seperti nama ayahnya Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makam aslinya berada di kota Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang ada dua karena konon, saat dia meninggal, kabar wafatnya dia sampai pada seorang muridnya yang berasal dari Madura. Sang murid sangat mengagumi dia sampai ingin membawa jenazah dia ke Madura. Namun, murid tersebut tak dapat membawanya dan hanya dapat membawa kain kafan dan pakaian-pakaian dia. Saat melewati Tuban, ada seorang murid Sunan Bonang yang berasal dari Tuban yang mendengar ada murid dari Madura yang membawa jenazah Sunan Bonang. Mereka memperebutkannya. Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang disebut Sayyid Kramat merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad. SILSILAH KETURUNAN SUNAN BONANG Silsilah yang menghubungkan Sunan Bonang dan Nabi Muhammad Sunan Bonang Makdum Ibrahim bin Sunan Ampel Raden Rahmat Sayyid Ahmad Rahmatillah bin Maulana Malik Ibrahim bin Syekh Jumadil Qubro Jamaluddin Akbar Khan bin Ahmad Jalaludin Khan bin Abdullah Khan bin Abdul Malik Al-Muhajir dari Nasrabad,India bin Alawi Ammil Faqih dari Hadramaut bin Muhammad Sohib Mirbath dari Hadramaut bin Ali Kholi' Qosam bin Alawi Ats-Tsani bin Muhammad Sohibus Saumi'ah bin Alawi Awwal bin Ubaidullah bin Muhammad Syahril Ali Zainal 'Abidin bin Hussain bin Ali bin Abi Thalib dari Fatimah az-Zahra binti Muhammad SAW KETURUNAN SUNAN BONANG Sunan Bonang Raden Mahdum Ibrohim menikah dengan Dewi Hirah putrinya Raden Jakandar memiliki satu orang putri bernama Dewi Ruhil, dan mempunyai 2 orang putra namun belum jelas nama ibunya yaitu Dewi Ruhil Jayeng Katon Jayeng Rono Wallohua'lam Bisshowab Itulah Silsilah dan Keturunan Sunan Bonang, jika ada kekurangan mohon beri kami masukkan. - Madura dikenal dengan masyarakatnya yang memilliki kepatuhan agama yang kuat dan menempatkan kiai sebagai figur panutan dan dihormati. Tidak banyak yang mengetahui, Madura memiliki julukan sebagai pulau dengan ratusan bhuju’. Masyarakat Madura umumnya menyebut makam tokoh agama dengan sebutan bhuju’, yang dalam bahasa Madura berarti orang yang sangat tua dan dituakan dalam silsilah keluarga. Akan tetapi dalam konteks sosial, bhuju’k merupakan orang yang dituakan dan yang patut dituruti segala nasihat dan arahannya. Nama dari bhuju’ biasanya diambil dari nama tempat kiai itu berasal atau tinggal. Selain itu, nama bhuju’ juga biasa diambil dari kebiasaan dan hal-hal yang berkaitan dengannya semasa hidup. Di wilayah Bangkalan terdapat beberapa bhuju’. Salah satunya Bhuju’ Raden Jakandar atau Syaid Maghribi atau biasa dikenal dengan Sunan Bangkalan. Bhuju’ yang terletak di wilayah Ujung Piring, Sambilangan, Kabupaten Bangkalan itu masih jarang dikunjungi warga karena letaknya yang kurang strategis dan berada di ujung pemukiman warga. Raja Jakandar atau yang biasa disebut dengan Raden Jakandar adalah salah satu tokoh yang berasal dari keturunan kerajaan Padjajaran, lebih tepatnya keturunan dari Patih Mundangwangi. Istrinya bernama Dewi Nawangsari. Mereka memiliki dua putri yang bernama Dewi Hisah dan Dewi Hirah. Dewi Hisah merupakan istri dari Sunan Bonang, sedangkan Dewi Hirah merupakan istri dari Sunan Gunung Jati. Jadi, Raden Jakandar merupakan ayah mertua dari Sunan Bonang dan Sunan Gunung Jati. “Tidak ada masyarakat yang mengetahui kapan Bhuju’ Raden Jakandar ditemukan dan mengapa bhuju’ itu bisa berada di tempat itu,” tegas Sholihin, salah satu juru kunci yang ditemui Jumat 27/9/2019. Ia bercerita, awal penemuan makam itu termasuk salah satu aulia atau bhuju’ yaitu, ada warga yang tinggal di kampung yang bernama Mbah Munali. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID jx3FIuP7j3oKEoHSwBMwOHUyG6e-6Gb7YVu8qNj6Ua5JhBhYopovGQ== Sunan cendana merupakan cucu dari sunan ampel. beliau adalah keturunan ke 25 dari nabi muhammad saw. dan nama aslinya adalah sunan cendana adalah syeikh zainal cendana diberikan julukan oleh masyakat dikarenakan pernah ada suatu kejadian luar biasa. beliau pernah bertapa di sebuah pohon cendana sehingga masyarakat lebih mengenal dengan sebutan sunan cendana. Asal Usul Sunan Cendana Syeikh Zainal Abidin Banyak cerita yang meneceritakan akan kejadian yang pernah terjadi di masa sunan cendana menyebrakan islam di puau madura. Dari beberapa informasi dari jurukunci dan warga setempat, akhirnya di rangkum seperti dibawah iniCerita Sejarah Sunan Cendan Kwanyar di BangkalanSesepuh kwanyar menceritakan bahwa ada suatu kejadian hebat / mukjizat dalam perjalanan sunan cendana. ketika pada jaman dahulu ada sebuah masjid yang membutuhkan beduk untuk dijadikan tanda waktunya sholat. Masyarakat sekitar, membutuhkan kayu besar untuk membuat beduk dikarenakan masyarakt berkeinginan beduk tidak ada sambungan. akhirnya masyarakat setempat setelah melakukan perembukan untuk pembuatan beduk untuk masjid dan masyarakat mulai meninjau pohon besar di sekitar menemukan sebuah pohon cendana yang cocok sesuai dengan keinginan dan berbondong bongdonglah masyarakat untuk memotong kayu pada saat pemotongan kayu, pohon cendana tersebut terdengar suara yang minta tolong yang berkata "potonglah saya lebih tinggi karena akan kena kepala saya" dengan spontan masyarakat yang melakukan pemotongan kayu cendana tersebut kaget dan terkejut akan suara yang diikutilah perintah suara dari pohon cendana tersebut, setelah bagian atas terpotong waktunya memotong bagian paling bawah, dan pohon tersebut kembali berbicara "tolong potong kebawahan agar tidak kena kaki saya. masyarakat langsung melakukan pemotongan sesuai dengan perintah dari pohon cendana bagian atas dan bawah tersebut terpotong dan muncullah sesosok pria dari kayu cendana tersebut dan berkata terima kasih atas bantuan kepada saudara semuanya untuk tidak memotong terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. beliau adalah Syekh Zainal Abidin yang berjulukan sunan cendana. Sunan cendana diperintah oleh sunan ampel untuk menyebar ajaran agama islam di madura, dikarenakan masyarakat madura masih belum mengetahui ajaran islam. maka sunan cendana mengikuti perintah apa yang diamanatkan oleh sunan ampel .Kemudian beliau berangkatlah menuju ke pulau madura dengan berjalan kaki dari surabaya menuju pulau madura, dikarenakan pada zaman dahulu belum ada kendaraan seperti sekarang ni, maka berjalanlah beliau untuk menuju ke pulauan perjalanannya, banyak rintangan yang menghalanginya yaitu pada saat menyeberangi laut di selat madura, waktu itu ada seekor ikan mondung besar ikan hiu yang menghampirinya dipinggiran peisir surabaya dan berkata "saya siap untuk mengantarkan kanjeng sunan" dan akhirnya beliau naik dipunggung ikan tersebut menuju pulau di selat madura tepatnya di kecamatan kwanyar sebelah timur pantai rongkong turunlah sunan cendana dari punggung ikan mandung dan sunan cendana berkata kepada ikan mondung tersebut " Wahai ikan, imbalan apa yang engkau minta dari saya" dan ikan mondung tersebut berkata "saya tidak mengingankan apa-apa melainkan mendapatkan barokah darimu".Akhirnya,Sunan cendana secara spontan dan berkata berjanji kepada ikan mondung tersebut " apabila ada keturunan saya yang memakan engkau dan keturunanmu maka keturunan saya akan mengalami suatu penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan atau diobati". lalu, ikan mondung tersebut langsung pergi ketengah lautan diselat perisitirahatn sunan cendana, masyarakat sedang mencai air tawar karena diarea sekitar dekat dengan peisisir dan rasanya nyam-nyam atau asin. maka warag sekitar membutuhkan air untuk istirahat, Syekh zainal abidin sunan cendana akan melakukan sholat dan mencari sumber air untuk melakukan wudhu' dari ujung timur hingga barat di daerah desa tersebut tidak menemukan air yang dapat dijadikan wudhu' karena airnya terasa sunan cendana kembali ke masjid dan kemudian menancapkan tongkat ke daerah pinggiran masjid dan atas izin allah swt maka terjadilah sebuah sumber yang deras dengan kedalaman 2 kolla tidak lebih atau pun kurang, rasa air tersebut terasa netral tidak berasa asin dan seluruh desa tersebut terimbas barokah dari sunan cendana dikarenakan seluruh air di desa tidak terasa asin lagi meskipun berada di daerah akhir khayatnya, beliau dimakamkan di sekitar masjid dan warga sekitar menyebutnya dengan sunan cendan karena kejadian kayu bedug dan air yang Sunan Cendan Kwanyar BangkalanNABI MUHAMMAD FATIMAH AZ-ZAHRO makam di Madinah istri Sayyidina Ali bin Abi TolibSAYYIDINA HUSAIN, makam di Karbala, IraqALI ZAINAL ABIDIN AS SAJJAD makam di madinah MUHAMMAD AL-BAQIR, makam di MadinahJA’FAR AS-SHODIQ , makam di Madinah ALI AL URAIDHI , makan di MadinahMUHAMMAD AN-NAQIB, makam di bashroh, Iraq ISA AR-RUMI, makam di Bashroh, Iraq AHMAD AL-MUHAJIR, makam di Alhusayyisah, HadraMaut, YamanUBAIDILLAH/ ABDULLAH, makam di HadraMaut, Yaman ALWI , makam di Sahal, Yaman MUHAMMAD SOHIBUSSHOUMIAH , makam di Bait Jabir, HadraMaut, Yaman ALWI AS-TSANI, makam di Bait Jabir, HadraMaut, YamanALI KHOLI’ QOSAM, makam di Tarim, HadraMaut,MUHAMMAD SHOHIB MARBATH, makam di Zifar, HadraMaut, YamanALWI AMMIL FAQIH, makam di Tarim, HadraMaut, YamanABDUL MALIK AZMAT KHAN, lahir di kota Qosam Hadramaut Sekitar Th 574 H , Hijrah Ke India, meninggal dan di makam kan di Naserabad India mempunyai putraAL-AMIR ABDULLAH AZMATKHAN , lahir di Nashr Abad India , di makamkan Naserabad India, mempunyai putraAL-AMIR AL-MUADZOM SYAH MAULANA AHMAD JALALUDDIN , di makamkan di Naserabad India, mempunyai putra JAMALUDDIN AL HUSEINI/ JUMADIL QUBRO, makam di Tosora wajo Makasar, mempunyai putra IBROHIM AS MOROQONDI makam di gersik harjo Tuban, mempunyai putra RADEN ALI RAHMATULLAH SUNAN AMPEL, makam di Ampel Surabaya mempunyai putra RADEN QOSIM SUNAN DERAJAD, makam di Paciran putraRADEN MUHAMMAD AL KHOTIB BANDARDAYA[1], makam di gersik mempunyai putra ZAINAL ABIDIN SUNAN CENDANA, makam di Kwanyar beliau dalam kitab silsilah kuno morombuh adalah UMAR MAIRI, setelah mendapat mandat dari sultan amangkurat 1 untuk menumpas pembrontakan di balmbangan beliau mendapat gelar PANGERAN PURNO JOYO atau PRONOJOYO. Didalam menumpas pemberontakan diblambangan beliau di bantu oleh dua sepupunya yaitu Kiai Bungsoh bin Sunan Waruju bin panembahan kulon dan kiai kabuh kabuh putra nyai ageng Kentil binti panembahan beliau menututi masa pemerintahan Cakraningrat 1 Raden Praseno 1624 – 1648 makamnya berada di Kwanyar Habib Morombuh mencatat dalam kitab silsilah beliau bahwa sunan cendana memiki tiga orang istri. Istri pertama yaitu NYAI BUKABUH BINTI KYAI BUKABUH BIN NYAI ROBIATUL ADAWIYAH GEDE KENTIL BINTI PANEMBAHAN KULON BIN SUNAN GIRI, mempunyai putra putri sebagai berikutYA’QUB / PUTRA MENGGALA/PANEMBAHAN SAMPANG, di makamkan DI PETAPAN LABANG BANGKALAN mempunyai putraNYAI NUR OMBEN , dimakamkan di PETAPAN. ISTRI KYAI ABDULLAH NEPA OMBENNYAI KUMALA, ISTRI ABDULLAH KYAI TANJUNG BIN KHOTIB PESEPEN TANJUNG BIN KHOTIB SAMPANG , di makamkan DI PETAPAN, kedua yaitu NYAI A NOM LABBUWAN , mempunyai putri…>>> NYAI AMINAH /NYAI LEMBHUNG, ISTRI DARI SAYYID ABDULLAH BIN KHOTIB MANTOH BIN PANEMBAHAN KULON. Keduanya dimakamkan DI LEMBUNG SOMOR KONENG KWANYAR SHOLIHAH, PAMEKASAN BUJUK KERATON KEMBANG KUNING PAMEKASANNYAI TENGGHI, TATTANGOH PAMEKASAN, JASAD / IRSYAD , GRESIKNama putra putri Sunan cendana sudah mashur yang di sebutkan di banyak silsilah dan tidak ada khilaf. namun menurut catatan sumenep ada nama anak sunan cendana yang tidak mashur di bangkalan tapi mashur di sumenep yakni Kiai Syist. Kiai syist memiliki putra kiai Abdul karim Agung Balang dan Kiai catatan Sumenep juga ada catatan Pemekasan bahwa sunan cendana berputra Kyai Hakimuddin Tejo dan catatan Kenjeran yakni Kyai Ahmad Kholiq KenjeranPenutupItulah sejarah dan silsilah Sunan Cendan Kawanyar di Bangkalan yang memiliki sejarah cerita yang legendaris. Sekian dan terima kasih atas kunjungan ke website maduracity - semoga postingan diatas bermanfaat bagi para pembaca.

silsilah sunan dan bujuk madura